Boh Panah | Alkisah, pada bulan Ramadhan ini Perpustakaan tetap buka dan memberikan layanan seperti biasa. Sambil merapikan buku-buku di rak, Ramadhan mencoba menyapa pengguna perpustakaan.
Ramadhan (seorang Pustakawan): ”Saya tidak percaya Tuhan itu ada. Bagaimana menurut saudara?”
Pengguna Perpustakaan: “Lho, kenapa bisa begitu? Kalau menurut saya ada.” kata seorang pengunjung sambil terus membaca buku.
Ramadhan (Pustakawan): “Begini, coba kamu perhatikan di luar sana, di jalanan, sebagai bukti bahwa Tuhan itu tidak ada. Jika Tuhan itu ada, adakah orang yang bodoh? Adakah kemiskinan di muka bumi ini dan anak terlantar? Jika Tuhan ada, tidak akan ada orang sakit atau kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang akan membiarkan semua ini terjadi.”
Pengguna Perpustakaan itu diam. Ia berpikir keras. “Bagaimana caranya mencari jawaban yang tepat,” pikirnya. Seusai membaca sejenak dan meminjam buku, Pengguna Perpustakaan itu pergi meninggalkan perpustakaan.
Pengguna Perpustakaan itu menyeberang jalan, pergi ke minimarket di depan perpustakaan dan melihat seorang tuna aksara (buta huruf/ tidak bisa membaca), dia tidak bisa membaca kwitansi yang dia terima dari Kasir minimarket.
Pengguna Perpustakaan itu segera kembali ke perpustakaan dan berkata kepada Ramadhan (si Pustakawan), “Kamu tahu, sesungguhnya Perpustakaan itu tidak ada dan tidak berguna!”
Ramadhan (si Pustakawan) tidak terima. Ia protes. ”Kamu kok bilang begitu? Kan kamu baru saja meminjam buku di Perpustakaan ini!,” katanya.
“Oh, tidak!,” kata Pengguna Perpustakaan. “Perpustakaan itu tidak ada dan tidak berguna, sebab jika ada, tidak akan ada orang bodoh, orang buta huruf, tidak akan ada orang yang tidak bisa membaca dan menulis seperti orang itu,” kata si Pengguna Perpustakaan sambil menunjuk ke arah Kasir minimarket.
“Ah tidak, itu salah mereka sendiri kenapa tidak datang ke Perpustakaan ini,” jawab si Ramadhan (Pustakawan) membela diri.
“Tepat sekali!,” kata si Pengguna Perpustakaan menimpali. “Itulah yang terjadi. Sama dengan masalah keberadaan Tuhan, Dia itu ada. Namun orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Maka, banyak yang tertimpa kesusahan di dunia ini,” katanya.
Ramadhan si Pustakawan itu diam seribu bahasa, berpikir keras, sadar dan berniat merevisi pendapatnya.
[perpustakaan.depkeu.go.id]
- Recent Posts
- Comments
- Mengintip Karakter Orang lewat Kokology11 Aug 2012
- HEALTH : Beda Pilek dan Flu ?10 Aug 2012
- TIPS : Agar Kentut Tidak Bau10 Aug 2012
- HOT : Buah Dada Siti Nurhaliza Diraba ?08 Aug 2012
-
Alghazali SEO
Hahahahahahaa
-
Erlin S Lubis
itu namanya lemang makan has sumbar kalau lebaran dirumah ortuku lemang itu wajib ada
-
Arief Rianto
ini namanya lemang, makanan khas sumatra, utamanya Jambi
-
Boh Panah
lanjutkan aja usahanya n cari cara terbaek... jgan nyerah n pasrah gtu... pling tdak yaa..ngasie tau akibatnya aja bear nyadar efek buruknya apa n ga slah langkah nantinya...:) apa itu mungkin...
MAYA : Facebook Buka Judi Online dengan Uang Betulan · 12 years ago
-
Boh Panah
waduu...!!
sepasukan setan dan kawan2 baru dilepas nampaknya neeh...
hahahaha...ngerie ya ktawanya...:Phahaay...
btw ampe saat ini uda terkumpul berapa neeh sob..??TIPS : Apa Yang Harus Dilakukan Saat Lebaran [Uroe Raya] · 12 years ago
Advertisement